Tuesday, November 1, 2011

Mengapa Zina termasuk ‘Fahsya’ bukan ‘Munkar’

Tadi siang saat saya melaksanakan shalat Jum’at khatib menyampaikan khutbah mengenai zina. Ada pernyataan beliau yang menarik “Mengapa Allah dan Rasulullah SAW menyebutkan zina sebagai fahsya(keji) bukan munkar”. Tentu kita sudah sering mendengar kedua kata-kata ini.
“Dirikanlah shalat,sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan  munkar ” (QS. Al-Ankabut:45)
Kemudian ayat yang melarang mendekati zina
“Dan janganlah kamu mendekati zina, seseungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek” (QS.Al-Israa : 23)
Para ulama sepakat bahwa munkar adalah segala perbuatan yang diluar dari ketentuan agama Allah, bukankah zina juga termasuk di dalamnya? . Pada ayat yang pertama secara jelas terlihat bahwa Allah memisahkan antara keji dan munkar. Lalu pada ayat yang kedua Allah memasukkan zina pada pengertian perbuatan yang keji. Menngapakah demikian ? . Saya akan sampaikan apa yan saya dengar dari khatib mengenai ini. Khatib menyampaikan bahwa Allah ingin menyampaikan pada umat-Nya bahwa pada suatu masa zina ini akan dianggap biasa.
Kita tidak bisa memungkiri ini benar-benar terjadi.Saat ini mungkin akan begitu hina jika kita mendengar kata zina,namun ada kata-kata lain yang lebih ‘halus’ seperti ML,having seks,selingkuh,nyeleweng dll.Bukankah kata-kata tersebut terdengar lumrah?. Ketika orang membunuh ato mencuri akan sangat besar kemungkinan mereka egera bertaubat, namuun tidak demikian dengan zina,mengapa demikian ? Setidaknya ada dua hal yang menyebabkan hal ini.
yang pertama proses terjadinya zina memang memang sebuah kenikmatan yang besar. Sehingga menimbulkan adiksi pada pelakunya dan rasa keingintahuan yang membuatnya sulit untuk berhenti. Selalu mncul fantasi-fantasi baru tentang kegiatan itu. Hal ini yang membuat orang susah berhenti. Setiap dosa akan menimbulkan sebuah titik hitam di hati, jika dosa ini terus menerus dilakukan maka hati akan benar-benar hitam dan tertutup untuk menerima kebaikan.
yang kedua tentu saja bujukan dari musuh yang paling nyata dari manusia, yaitu setan. Ini merupakan faktor yang mendukung manusia terjerumus dalam jurang dosa. Setan membuat hal-hal yang berbau dosa menjadi indah di mata manusia. Membisikan pembenaran-pembenaran tentang perbuatan dosa tersebut.
Kedua hal diatas membuat manusia yang pernah berbuat zina akan begitu erat terjerat sehingga sulit untuk dikembalikan ke jalan yang benar. Hukuman zina bagi orang menikah atau pernah menikah adalah rajam sampai mati. Berlebihankah ? tidak . Ada dua kelebihan dari penzina yang sangat berbahaya. Mereka memiliki pesona yang dapat menggoda orang lain dan mereka memliki bujuk rayu yang akan mengajak orang menjadi penzina seperti dirinya. Menjerumuskan orang lain. Tentu saja perilaku yang demikian berbahaya bagi lingkungannya. Maka rajam tidaklah berlebihan. Sedangkan untuk yang belum pernah menikah Allah memberukan kesempatan untuk kembali ke masyarakat setelah hukuman 100 kali cambuk yang menyakitkan.
Hukuman-hukuman seperti ini tidak diterapkan di tanah air kita tercinta ini. Maka zina bukanlah perbuatan yang benar-benar dihindari. Bayangkan jika hukuman semacam ini benar-benar dilaksanakan maka orang akan berpikir berkali-kali untuk berzina sebab nyawa taruhannya. Kita harus merenungi lebih jauh mengapa hal yang demikian hina menjadi hal yang lumrah pada bangsa kita. Mengapa kah kita tidak takut melakukan dosa yang bagitu besar yang bahkan Allah melarang kita untuk mendekatinya (lihat QS.Al-Israa:23). Zina adalah dosa paling besar nomor tiga menurut Rasulullah SAW, setelah syirik dan membunuh anak sendiri. Zina adalah dosa besar yang paling banyak menjerumuskan orang ke dalam neraka.
Hal-hal yan menjerumuskan manusia ke dalam zina adalah hal-hal yang mendekati kepadanya. Hal-hal tersebut adalah memandang aurat wanita, Allah telah memerintahkan laki-laki danperempuan untuk menjaga pandangan dan kemaluannya,serta memerintahkan wanita untuk menutup auratnya  (QS.An-Nuur 30-31).  Faktanya bahwa perempuan yang mengumbar auratnya adalah hal yang biasa terlihat. Kemudian hal yang  kedua adalah pendengaran
“Maka janganlah kalian (wanita muslimah) tunduk (lemah) dalam pebicaraan sehingga meimbulkan keinginan pada orang-orang yang di hatinya ada penyakit” (QS.Al-Ahzab:32)
Kemudian hal yang ketiga adalah Ikhtilath atau pergaulan/perbauran bebas antara laki-laki dan perempuan. Yang keempat adalah Khalwat (berduaan) dengan perempuan yang buka muhrim. Tentu kita sudah sering mendengar jika berduaan dengan lawan jenis yang bukan muhrim maka yang ketiganya adalah setan. Pada kenyataannya umat muslim sekarang justru mencari-cari kesempatan untuk berduaan saja dengan pasangannya (baca: pacar). Khalwat merupakan pemicu yang paline berbahaya dari sebab yang lainya,sebab dengan khalwat ketiga sebab lainnya pasti akan terikutkan. Maka mengapakah kita masih menganggap berduaan saja,saling berpandangan, berpegangan tangan, berpelukan dan lain-lain sebagai hal yang wajar. Hal-hal tersebut atas nama Cinta lah setan dibuat menjadi begitu indah dimata kita, tanpa kita sadari menjerumuskan kita pada dosa yang sangat besar yang bernama Zina.
Maka saatnya kita sadar dan menjauhi itu semua. Apakah ada yang lebih pentung daripada mengikuti apa yang diperintahkan oleh Allah ?, apakah perkataan dan pandangan orang lebih penting dari apa yang dipandang oleh Allah ? . Seseungguhnya Islam datang dalam keadaan terasing dan akan kembali dalam keadaan terasing, berbahagialah menjadi orang yang terasing.
Saya hanya menyampaikan apa yang saya dengar. Sesunguuhnya kebenaran hanya  milik Allah azza wa Jalla.

3 comments:

  1. Ijin Copast gan psti'a dsrtakan Sumber blog ni..

    ReplyDelete
  2. Maaf, barangkali yang dimaksud QS AL-Isro: 32, bukan 23.

    ReplyDelete
  3. https://www.youtube.com/watch?v=rMljGf64nLw

    ReplyDelete